1.SENSOR
Sensor merupakan suatu piranti elektronika yang berfungsi untuk
mengubah besaran-besaran fisik yang ada di alam menjadi besaran elektrik yang
dapat dimengerti oleh rangkaian elektronika. Dalam proyek kita kali ini
menggunakan sensor intensitas cahaya yang difungsikan untuk mendeteksi adanya
garis putih pada lapangan dengan warna hitam
. § Photo Dioda
Photo dioda disini digunakan sebagai komponen pendeteksi ada tidaknya cahaya. Photo dioda mempunyai resistansi yang
rendah pada kondisi forward bias, kita dapat memanfaatkan photo dioda ini pada
kondisi reverse bias dimana resistansi dari photo dioda akan turun seiring
dengan intensitas cahaya yang masuk, seperti halnya yang ditunjukkan pada
gambar berikut. Photodiode biasanya digunakan pada peralatan mouse komputer dan pada penerima remote televisi.
· Rangkaian sensor garis
Jika photo dioda tidak terkena
cahaya, hambatan photo dioda sangat besar sekali. Sesuai dengan fungsi resistor
sebagai pembagi tegangan ( voltage divider ) maka Vo akan bernilai kecil
mendekati level low ( 0 ) bila dibandingkan dengan R2 yang bernilai 33 K.
Kondisi ini akan berkebalikan pada saat photo dioda menerima pantulan cahaya
terang yaitu Vo mendekati level high ( Vcc ).
Gambar Sensor Line Tracer
Untuk memastikan
bahwa sensor bekerja dengan baik, maka dibuat rangkaian sebagai berikut:
1.
Check tegangan yang diperlihatkan Voltmeter saat LED dan phototransistor
diletakan berhadapandengan:
a. Lantai / dasar warna putih atau
cerah.
b.
Lantai / dasar warna hitam atau gelap.
2. Jika terdapat perbedaaan tegangan yang cukup
besar maka rangkaian sensor Anda sudah benar.
2.Rangkaian Pembanding
Jika rangkaian sensor
telah sempurna, maka dilanjutkan dengan rangkaian pembanding, kemudian dengan
langkah yang sama dengan diberikan dasar terang dan gelap, kedua perbedaan
kondisis yang diberikan akan ditunjukan oleh nyala LEDRangkain ini merupakan
aplikasi dari prinsip kerja penguat operasional (op-amp). Op-Amp berfungsi
sebagai komparator yang membandingkan Vin + dan – dari masukkan sensor. Telah
ditentukan tegangan referensinya dengan mengatur variable resistor 10 K ohm
sebagai tegangan pembanding.
Jika photo dioda tidak
terkena cahaya, maka output sensor akan bernilai kecil mendekati level low ( 0
) bila dibandingkan dengan R2 yang bernilai 33 K ohm. Hal ini menyebabkan
output IC1B high (1) dan diindikasikan dengan menyalanya
LED B. Kondisi
ini akan berkebalikan pada saat photo dioda menerima pantulan cahaya terang
yaitu mendekati level high ( Vcc ). Hal ini menyebabkan outpt IC1A high (1) dan
diindikasikan dengan menyalanya
LED A. Output komparator IC1A dan IC1B
selalu berkebalikan kondisi high (1) dan low (0).
3.Driver Motor
Driver motor berfungsi
sebagai piranti yang bertugas untuk menjalankan motor baik mengatur arah putaran motor maupun kecepatan
putar motor. Macam
driver motor diantaranya adalah :
§ Driver Kontrol Tegangan
Dengan driver motor kontrol tegangan menggunakan
level tegangan secara langsung untuk mengatur kecepatan dari putaran motor.
§ Driver PWM
Dengan kontrol PWM kita dapat mengatur kecepatan
motor dengan memberikan pulsa dengan frekwensi yang tetap ke motor, sedangkan
yang digunakan untuk mengatur kecepatan adalah duty cycle dari pulsa yang
diberikan.
·
Driver H
Driver type H digunakan untuk mengontrol putaran motor
yang dapat diatur arah putarannya CW (searah jarum jam) maupun CCW (berlawanan
jarum jam). Driver ini pada dasarnya menggunakan 4 buah transistor untuk
switching (saklar) dari
putaran motor dan secara bergantian untuk membalik polaritas dari motor.
Rangkaian driver pada
line tracer ini, menggunakan driver H yang terdiri dari 8 transistor. Apabila output IC1A dan IC1B high
(1) maka Q1 dan Q4 ON. Arus akan mengalir dari Vcc melalui Q1, motor dan Q4.
Arah putaran motor sesuai arah putaran jarum jam. Apabila output IC1B high (1)
maka Q3 dan Q2 ON. Arus akan mengalir dari Vcc melalui Q3, motor dan Q2. Arah putaran
motor berlawanan arah putaran jarum jam.
Gambar Rangkaian Komparator dan Driver